Share

Forth Story: Penolakan

"Benar rumor katakan, anda sangat cantik. Dan ternyata anda lebih cantik jika terlihat dari dekat!"

Pangeran itu melangkah mendekat untuk melihat wajah calon tunangannya lebih dekat. Aku masih merundukkan kepalaku dan berharap hari ini cepat berakhir.

Merasa terhiraukan, dengan suara bisikan kecil, Putra Mahkota itu mengatakan kepadaku, "Apakah anda adalah bangsawan? Anda sungguh tidak sopan. Saya tidak pernah melihat bangsawan yang kurang ajar seperti anda. Seorang bangsawan itu selalu diajarkan untuk menegakkan kepalanya dan tersenyum. Apalagi, di hadapannya adalah seorang Putra Mahkota."

Setelah mendengar ucapan Pangeran Agnreandel, mataku terbuka lebar karena terkejut. Dahiku mulai mengkerut hingga alisku tertarik mendekati celah kedua mata. Hinaan seperti itu, tidak masalah bagiku.

Aku segera memejamkan mataku sebentar untuk mencerna ucapannya. Setelah menerima ucapan hina itu, aku segera mengembalikan wajah santaiku.

'Aku harus melawannya! Itu yang kami rencanakan. Jangan menunjukkan kelemahan kepadanya!'

Aku menghela nafas dan segera menegakkan tubuh dan kepalaku.

"Maaf atas kurangnya tata krama dari saya! Saya masih perlu banyak belajar. Silahkan duduk, Yang Mulia! Em... Para pelayan sudah menyiapkan beberapa manisan. Dan... Teh disini sangat enak," ucapku dengan ekspresi datar dan masih tanpa melihat mata pangeran itu.

'Ia masih belum melihatku. Apa ia mengabaikanku ucapanku tadi? Tapi, ia masih terlihat tenang,' batin Pangeran Agnreandel. Ia terus meneliti ekspresi wajahku.

"Yang Mulia?!" ucap ajudannya, Rennel.

"Oh, baiklah!"

***

Aku menatap manisan yang ada di meja sambil menyerumput teh hangat. Sang pangeran hanya bertanya-tanya kenapa wanita yang di depannya tidak berbicara bebas dengannya dan juga melihatnya seperti para wanita yang pernah ia temui.

'Ia menjadi terlihat tidak tertarik sedikitpun kepadaku,' pikir pangeran Agnreandel. Lalu, ia mengatakan, "Apa anda sangat menyukai teh itu?"

Aku hanya mengangguk sambil meletak teh itu. Tatapi, pikiranku malah ke arah lain, 'Bagaimana caraku menemukan orang itu, ya?'

"Lady!" bisik Klea. "Bukankah anda seharusnya bertanya tentang tujuan kedatangan pangeran?"

'Ribetnya! Padahal, langsung bicarakan saja. Aku mau tidur! Energi terkuras karena eksperimen ku tadi,' pikirku sambil menghela nafas. Lalu, aku mulai menatap mata sang pangeran dengan ekspresi datar, "Emm.. Maaf kelancangan hamba, Yang Mulia! Apa yang membuat anda meluangkan waktu anda untuk datang ke tempat ini dan menemui saya?"

Sang pangeran hanya tercengang saat aku menatapnya matanya dengan mata yang terbuka setengah. Pangeran Agnreandel berpikir, 'Lalu, apa yang ia pikirkan dari tadi?'

"Tersenyum, Lady Viyura!" bisik Klea.

Aku memaksa senyumanku. Ku pikir, 'Bagaimana aku bisa tersenyum jika aku sangat lelah dari tadi?!'

Setelah Sang Pangeran melihat senyuman paksa itu, ia menutup mulutnya untuk menahan tawa saat melihat wajahnya.

'Pangeran itu bisa tertawa? Dan, apa ada yang aneh di wajahku?' tanganku menelusuri tiap wajahku untuk merasakan apa ada yang aneh.

'Oh, senyuman ku tadi!' Aku jadi merasa malu karena itu hingga wajahku memerah.

"Ekhem! Maaf atas kelancangan saya! Langsung saja...," Pangeran Agnreandel segera menatap mataku dengan serius dan tajam. "Saya kemari untuk melihat tunanganku yang dipilih oleh orang tuaku dan juga mengumumkan peresmiannya."

"Kalau itu, apakah boleh aku menolaknya?" ucapku yang langsung membuat orang-orang itu tercengang.

Lalu, pangeran tersebut menatap tajam diriku sambil tersenyum. "Apakah saya boleh mendengar alasan anda-"

"Kenapa anda menolaknya, Lady?!" ucap Klea. "Bukankah anda sangat menantikan hari ini?! Dan bukankah anda sangat menyukai Pangeran Agnreandel?!"

"Ya, aku menyukainya, hanya saja...Sepertinya, pangeran tidak menyukaiku. Bukankah seharusnya aku menolaknya sekarang daripada aku hanya akan tersakiti di kemudian hari?"

Seperti yang aku katakan, memang benar aku mencintainya karena ia adalah tipeku. Sifatnya di cerita novel sangat membuat jantungku berdebar setiap muncul namanya di cerita itu.

"Ta, tapi! Bagaimana dengan Nyonya Duchess?! Bukankah ia akan menentangnya? Keluarga anda juga akan mendapatkan hinaan karena seolah-olah merendahkan keluarga kerajaan!" ucap Klea dengan tatapan yang serius.

"Ya, aku tahu! Makanya aku bertanya bisa tidaknya pertunangan ini dibatalkan kepada Yang Mulia Putra Mahkota."

Pangeran Agnreandel menaikkan sudut bibirnya dan segera berdiri, "Sepertinya, pertunangan ini tidak bisa dibatalkan, Lady Viyuranessa Roseary!"

Aku mengangkat daguku untuk melihat sosoknya yang tiba-tiba berdiri. Aku menatap mata Putra Mahkota yang tajam menatapku. Kemudian, Pangeran Agnreandel menghampiriku dan berlutut. Kemudian, ia menggenggam kedua tanganku dan menariknya paksa. Aku tertunduk dengan wajah yang dekat dengan wajahnya.

"Dengan ini, aku mengumumkan pertunangan kita, My Lady!" Pangeran Agnreandel mencium punggung tangan kananku sambil menatap ku dengan tatapannya yang tajam.

'Dia lebih tampan dari yang ku pikirkan! Ketampanannya membuatku berdebar! Si Protagonis sangat beruntung dicintai orang ini,' aku merasakan degupan jantungku yang semakin kuat dan cepat.

"Ya... mau bagaimana lagi." Aku mengalihkan pandanganku ke lantai. 'Aku harus mencari cara lain untuk menghindari kehancuranku, Zu, Klea, keluargaku dan dirinya,' aku menatap sang pangeran dengan perasaan iba, hingga Sang Pangeran bertanya-tanya kenapa aku menatapnya seperti itu.

'Masih banyak jalan yang bisa ku pikirkan.'

"Kak Yu!" Tiba-tiba Zu membuka pintu ruangan hingga mengejutkanku dan pangeran. Pangeran Agnreandel segera berdiri dan kembali ke tempatnya sebelumnya duduk. "Oh, maaf kelancangan saya, Yang Mulia! Saya mau berbicara sebentar dengan saudari saya!"

"Tidak usah di pikirkan! Silahkan!" ucap Sang Pangeran dengan senyuman yang kaku.

"Bagaimana, Zu!?" Aku menghampiri Celzuru. Kedua tanganku memegang kedua bahunya.

"Karena saran kak Yu. Ibunda menyetujuinya, kak! Bagus sekali karena rencana yang kakak berikan sudah membuat ibunda menyetujuinya!"

"Tentu saja! Siapa dulu?!" ucapku sambil tersenyum. "Tapi, kita bicarakan saja nanti! Tidak baik membuat tamu menunggu."

'Ternyata ia masih bisa tersenyum seperti itu...,' batin pangeran Agnreandel. Tanpa sadar, ia terus memandangi wajahku yang sangat berbeda sebelumnya.

"Baiklah, kak!" adikku segera keluar dari ruangan ini.

'Untuk membuat peralatan canggih, aku pastinya memerlukan orang itu, Croinel. Seorang yang sering membuat alat-alat aneh dan ia sangat menghormati pangeran Agnreandel karena ia selalu mengandalkannya. Di novel, ia dikucilkan warga karena selalu meresahkan warga karena barang-barang cobaannya,' aku berpikir hingga kembali duduk di tempatku.

Sang Pangeran terus memperhatikanku.

'Karena pangeran Agnreandel tertarik dengan alat yang ia buat, Croinel pun tunduk kepadanya.' aku semakin memperdalam pikirannya saat jari jempolku yang menekan bibir merahku.

"Yu!" Pangeran Agnreandel mengeluarkan suaranya. "Apa aku boleh mendengar apa yang sedang kamu pikirkan?"

'Bukankah barusan ia memanggilku, Yu?' batinku. "Emm.. Bukan apa- apa, Yang mulia! Saya hanya memikirkan peternakkan sapi mana yang harus saya kunjungi."

"... Peternakan sapi?"

Aku mengangguk dan hanya menatap teh yang di atas meja dan sekali-kali melihatnya. Aku melihat ia sedang berpikir.

"Apa seharusnya saya menemanimu, Lady?" ucap pangeran Agnreandel.

"Tidak! Tidak usah! Anda tidak perlu repot-repot meluangkan waktu anda hanya untuk itu! Lagipula, saya akan ditemani saudari saya."

"Bagaimana kalau saya tunjukkan pertenakkan yang terbaik di kerajaan ini?" ucap Pangeran Agnreandel dengan tatapan tajam.

'Terbaik! Sepertinya, aku juga perlu info tersebut. Dan jika aku bersamanya, mungkin aku bisa menemui Croinel,' batinku.

"Baiklah, bagaimana kalau anda saja yang memutuskan waktunya."

"Tentu saja, Yu!" ucap Sang Pangeran dengan senyuman palsunya. "Akan ku tentukan dalam waktu dekat."

'Senyuman itu lagi, lagi-lagi dada ku bergejolak disaat melihatnya. Aku tidak suka ini... Aku selalu menjauhi hal yang tidak ku suka. Tetapi, disini posisiku terlalu sulit!'

_____

See U...

- This is My Story -

by: yukimA15

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status