Share

Tidak Punya Laptop

Begitu vibrasi ponselku bergetar pada jam tujuh pagi, aku langsung menerima panggilan tersebut.

“Halo, Pak, selamat pagi,” sapaku penuh sopan santun.

“Pagi, Rista, saya sudah ada di depan gang rumahmu,” jawab Pak Reindra.

“Baik, Pak, saya keluar sekarang,” jawabku.

Setelah mematikan panggilan itu, buru-buru aku mendorong koperku keluar dari pekarangan. Di depan gerbang, aku berpapasan dengan Mbak Santi dan Bu Siti yang tengah berbincang-bincang.

“Rista, pagi-pagi begini kamu sudah pergi. Mau ke Jogja menyusul Zidan?” tanya Bu Siti menatap koper yang kubawa.

“Bukan, Bu, saya ada tugas dinas ke luar kota.”

“Dinas ke mana dan berapa hari?” timpal Mbak Santi. Dia memang tak sungkan mengorek privasi seseorang demi memuaskan rasa ingin tahunya.

“Ke Bogor dan Sukabumi, sekita dua harian, Mbak.”

“Oh, kalau begitu selamat bekerja,” jawab Mbak Santi tersenyum lebar.

“Hati-hati, Rista,” tambah Bu Siti.

“Terima kasih, Bu Siti, Mbak Santi, saya pamit.”

Dengan tergesa-gesa, aku menarik koperku mele
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Erdian Septiana
bikin geregetan aja ceritanya Thor.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status