Share

Permulaan Siksaan Sang Ibunda CEO

Di dalam kamar yang bercat nuansa abu, sepasang kekasih tengah menikmati sarapan pagi bersama dengan begitu bahagia. Yang sesekali diiringi oleh canda tawa serta kekehan manja dari bibir Kinanti. Bahkan suara tawanya terdengar hingga kamar Retno yang ada di lantai bawah. Dan hal itu semakin membuat istri dari sang Chairman tersulut emosi nya hingga meletup-letup. Seolah ingin menendang Kinanti sejauh mungkin dari kediamannya saat itu juga.

"Puaskan saja tawamu wanita malam kampungan, aku akan membuatmu menyesal telah berani mencintai putraku." Gerutu Retno dengan wajah yang kian dipenuhi oleh amarah yang sudah membuncah, karena kesal.

"Honey, aku pergi dulu ya! Baik-baik dan ingat, patuh, jangan keluar kamar. Jika butuh sesuatu telepon saja Bibi dari telepon itu." Ujar Zain sebelum berangkat bekerja, sembari tangannya menunjuk pada telepon yang ada di atas laci kamarnya.

Kinanti mengantar kepergian Zain sampai di depan pintu kamar. Dengan santainya tanpa menghir

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status