Share

Selangkah Lagi

Kemudian diutarakannya pendapatnya itu pada sang atasan dan broker propertinya. Edward tersenyum simpul. Dia menoleh pada Danu dan berkata, “Nah, Danu. Kamu sudah mendengar sendiri pendapat Rosemary. Aku setuju dengannya, sih.”

Setelah mengatakan hal tersebut, laki-laki berakal bulus itu mengerling sekilas pada lawan bicaranya. Danu tersenyum tanda mengerti. Dia harus mencari apartemen yang sesuai dengan selera Rosemary.

“Tunggu sebentar, Pak. Saya hubungi teman saya dulu. Dia bekerja di property management apartemen ini. Siapa tahu dia punya stok unit 2 bedrooms yang sesuai selera Mbak Rosemary,” jelasnya sopan.

Rosemary jadi merasa tidak enak. Seakan-akan dialah pengambil keputusan dalam hal ini. “Maafkan saya. Sudah merepotkan Mas Danu,” ucap gadis itu sungkan.

“Oh, nggak apa-apa kok, Mbak,” jawab si broker sambil tersenyum. “Sudah tugas saya m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status