Share

Bab 25

Mobil yang membawaku, Indah dan Mas Abi ke bandara, terus menyusuri jalan kecil bebatuan yang di kiri kanan disuguhkan pemandangan sawah dan pegunungan. Meski jalanannya kecil, namun masih bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Mas, Mas, stop sebentar," pintaku pada sopir yang mengemudikan mobil rental kami, tepat di kebun teh milik Bapak.

"Ada apa, Kania?" tanya Mas Abi bingung.

"Nggak ada apa-apa, Mas. Aku cuma ingin melihat kebun teh sebentar." Kutarik handle pembuka pintu. Udara sejuk dan aroma daun teh menyapa kulit dan penciuman.

Dulu di sini tempat pertama aku bertemu dengan Bang Arman. Waktu itu, aku tengah memetik daun teh, ketika seorang pria…

POV RAHMA

Hujan turun dengan cukup deras dan cahaya kilat terlihat dari jendela kecil pesawat. Suara pemberitahuan dari pramugari bahwa pesawat akan segera mendarat sudah terdengar.

"Arman, Arman," panggilku pada Arman yang terlelap dengan menenggelamkan tubuhnya di dalam selimut.

Putra keduaku itu menggeliat dan menoleh dengan mat
Hana Makaira

Jangan lupa vote yaa

| 3
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status