Share

Merelakannya

Makassar 09 Oktober 2009

Entah mengapa rasa sakit itu menghilang. Aku tidak cemburu pada Fatma meskipun akhirnya tau tentang penghianatan ini. Aku menelan pahitku, mengecap getirku. Ini bukan pertama kalinya kehidupan menyuguhiku dengan kepahitan. Aku sudah terbiasa hidup dalam kerangkeng ketidak adilan, akan kuikuti kemana pun arusnya akan membawaku.

Diary, kutitipkan semua kepingan-kepingan luka ini padamu. Biarlah jadi rahasia kita hingga ke ujung masa. Kan kusimpan dan kujaga dirimu baik-baik, sama seperti engkau menjaga semua kepingan rahasia hati ini dengan baik pula.

Sejak kejadian di pesta sepupu Kak Sandra waktu itu. Aku mencoba merelakan Adnan, mengikhlaskan dia pergi mencari kebahagiaannya. Jika memang kebahagiaan Adnan bukan padaku. Aku tak ingin lebih lama menyakiti dan mengikat ia bersamaku.

Makassar 12 Oktober 2009

Diary, aku mau menangis, bolehkah? Apa yang terjadi sore ini sem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status