Share

Bab 18

Freya melihat ke arah pintu, memastikan bahwa Barry sudah pergi dari halaman rumahnya.

"Kenapa dia gak pergi juga sih? Apa karena aku berbohong mengatakan kalau Dina tidak pulang?" Wanita itu merasa panik.

Freya menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan detak jantungnya yang semakin cepat. Langkah Barry yang masih terdengar di luar pintu membuatnya semakin gelisah. Dia tahu bahwa mantan suaminya tidak akan pergi begitu saja.

Dengan hati-hati, Freya mengintip dari celah tirai. Barry berdiri di sana, matanya penuh kecurigaan dan frustrasi. Telepon di tangannya, mungkin calon tunangannya mencoba menghubungi. Freya merasa bersalah telah berbohong, tapi dia tahu bahwa Dina butuh waktu dan ruang. Juga tidak akan membiarkan putrinya bertemu dengan papanya. Di saat suasana hening, terdengar suara Dina menangis dari dalam kamar, hingga membuat pria itu tahu kalau putrinya sebenarnya sudah ada di dalam rumah kontrakan.

"Freya, aku tahu kamu berbohong," suara Barry terdengar dari luar, t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status