Share

Bab 30

Aarav duduk terpaku di kursinya, memandangi pintu yang tertutup dengan bunyi lembut. Ketenangan di ruang kerjanya tampak kontras dengan gejolak yang berkecamuk di dalam hatinya. Dia mengusap wajahnya dengan kedua tangan, mencoba meredakan kekalutan yang mendadak menyerang.

“Harus secepat itukah, Ma?” gumamnya, lebih kepada dirinya sendiri daripada untuk siapa pun. Dia tahu betul bahwa Jenar bukanlah orang yang mudah digoyahkan ketika sudah mengambil keputusan. Selama ini Aarav selalu berusaha untuk mengikuti keinginan ibunya, tetapi urusan pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa ia terima begitu saja.

Aarav berdiri dan berjalan menuju jendela. Dia menatap jauh keluar, melihat langit yang terlihat begitu cerah. Perasaannya semakin kacau memikirkan ultimatum yang baru saja diberikan ibunya.

Tiba-tiba saja dia memikirkan Freya.

"Apa mungkin Mama memiliki firasat bahwa aku sedang dekat dengan Freya?" pikirnya. Dia bahkan curiga bahwa sang Mama pasti memiliki seorang mata-mata yang selalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status