Share

Bab 51

Arlan mengulum senyumnya ketika memandang wajah Cahaya. Mungkin karena Cinta yang terlalu cantik dan sempurna sehingga dia tidak menyadari bahwa wajah gadis yang duduk di depannya sangat manis dan enak untuk di pandang. Dia baru menyadari ternyata Cahaya memiliki paras yang ayu khas Indonesia.

"Aku bukanlah pria peminum, terkecuali jika itu memang wajib. Misalnya karena ada jamuan, bertemu dengan rekan bisnis atau mungkin berkumpul dengan teman-temanku." Arlan tersenyum. Pria itu mensensor kata-kata minum bersama dengan wanita.

Cahaya mendengarkan dengan serius. tentu saja dia ingin mengetahui banyak tentang pria tampan dengan bola mata berwarna coklat tua tersebut.

"Namun jika kondisi dingin seperti ini, aku memang minum untuk menghangatkan tubuh. Jika tubuh ku sudah terasa hangat, maka aku akan berhenti. Jadi aku minum tidak sampai mabuk," jelas Arlan.

"Tetap saja minuman ini tidak baik untuk kesehatan. Jika nanti kita bertemu lagi, aku akan membuat kamu minuman untuk menghangatkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status