Share

Pertemuan

Bab109

Terdengar tangis pilu disertai makian dari Melin, menggema. 

Rumi tersenyum di dalam kamarnya. Sedangkan Gaby, nampak sangat terpukul, dengan apa yang dilihatnya tadi.

Rumi pun izin pamit sama Gaby, dia berniat untuk berjalan-jalan di pusat perbelanjaan.

"Mamah ikut," ucap Gaby, dengan suara yang masih serak, dan wajah memerah.

"Yakin? Dengan kondisi Mamah yang begini?" tanya Rumi.

Gaby mengangguk. "Jika Mamah terus di rumah, hati Mamah akan terus sakit dan marah kepada Andre. Apalagi, anak itu dari tadi, terus duduk di depan rumahnya."

"Oh. Oke, Mah. Ayok!" kata Rumi.

Dalam hati. "Baiklah, tidak masalah tidak lancar, aku punya cara lain," katanya.

Rumi pun membawa Gaby ke pusat perbelanjaan terbesar, yang ada di kota tempat mereka tinggal.

Kenangan masa kecil Gaby, begitu kentara. Masa di mana dia bagitu di manja Rasyid.

Bahkan, hampir setiap hari, Gaby berjalan-jalan di pusat perbelanjaan ini

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status