Share

Pov Rumi

Bab108

*Pov Rumi.

"Mengapa selalu Harumi? Aku Rumi, kami tidak sama," batinku. Aku tidak bisa bersuara seperti ini, aku harus bisa menahan diri.

Aku menatap mereka bergantian. Mereka begitu tersenyum renyah, dan saling melempar candaan. Ibu mertua Harumi, nampak sekali sebagai Ibu yang penyayang dan baik hati.

Harumi begitu beruntung, tidak denganku. Mengingat betapa kerasnya hidup yang aku jalani masa itu, ingin sekali rasanya aku mematahkan leher Mamah.

Betapa kejamnya dia bagiku. Melahirkan, hanya untuk menelantarkanku. Bahkan, dia hanya mau mengurus Harumi, yang dia nilai lembut, manis dan baik.

Sedangkan aku? Aku diabaikan begitu saja. Bukan hanya diabaikan, aku terbuang dan dicampakkan.

"Rumi, ayo makan!" ucap Tante Melin.

Aku tersenyum, sembari mengangguk. Kulihat suami Harumi begitu lekat menatapku, membuatku merasa risih dan tidak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status