Share

Rumi Yang Sebenarnya

Bab110

"Mah," seru Rumi, ketika mendapati Gaby terus tercenung di depan jendela depan rumah.

"Ya," sahut Gaby pelan. Ia pun menoleh ke belakang, dan Rumi pun duduk di sampingnya.

"Tante Ganesa kan tadi itu?" tanya Rumi lagi.

"Iya Rumi, itu tadi Tante Ganesa."

"Kenapa Mamah malah nggak berani memperlihatkan wajah? Bahkan kesannya Mamah menghindari Tante."

"Mamah terlalu banyak salah padanya."

Rumi terdiam.

"Kini Tantemu begitu sukses dan terlihat sudah menjadi wanita hebat. Mamah malu, dengan keadaan Mamah kini."

Rumi masih terdiam, tidak lagi banyak bicara.

Ia pun pamit kembali ke dalam kamarnya, dan membiarkan Gaby meratapi nasibnya.

"Tante Ganesa begitu cantik," lirih Rumi. "Anaknya juga. Seru kali ya, jika aku buat anak Tante menjadi jelek," kekeh Rumi.

Rumi duduk di de

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status