Share

Tertekan

Bab106

Lelaki dengan tangan kasar itu, mendorong tubuh Rumi, ketika pintu kamar kontrakannya dia buka.

"Dasar wanita sialan," bentak lelaki itu, dengan suara beratnya.

"Sakit," pekik Rumi, sambil menatap kesal lelaki itu.

"Mana uang untukku?"

"Uang apalagi? Bukankah seminggu yang lalu, Rumi sudah kirimkan pada Papi."

"Kurang!" bentaknya lagi, dengan tatapan tajam membunuh.

"Kurang terus! Sampai kapan Papi begini? Menghabiskan begitu banyak uang, hanya untuk menyenangkan hati wanita itu! Papi harusnya sadar, kalau Papi, hanya dimanfaatkan."

Plakkk ....

Untuk kesekian kalinya, lelaki itu menampar wajah Rumi.

"Jaga bicaramu itu. Yang kamu nikmati sekarang ini, adalah harta istriku. Atau kamu mau, aku sebarkan semua aib dan perbuatanmu?"

Rumi terdiam, hatinya marah, namun saat ini, dia tidak b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status