Share

Perang Saudara

“Kuharap kamu bisa menerimaku lagi sayang.” Pinta Revan dengan rayuan gombalnya.

Kami berempat berada di ruang tamu rumahku yang memang hanya satu lantai. Bukan bangunan mewah seperti rumah Revan.

“Mas membujukku dengan cincin?” tanya Ria dengan mengernyitkan dahinya.

Ria menghela napas panjang lalu mengambil cincin yang ada dikotak kecil yang sedari tadi dipegang Revan.

“Makasih Mas.” Senyum Ria manis tapi penuh maksud.

Suasana sekejap hening. Namun kami semua terperangah kala Ria spontan membalikkan tubuhnya ke arah Wenda.

“Maaf, cincin ini salah sasaran.” Ria menatap Wenda.

“Cincin ini harusnya untuk membujuk mbak Wenda agar bisa melepaskan Mas Rayyan.” Ria memakaikan cincin itu ke jari manis kanan Wenda.

Wenda pun hanya terdiam. Tatapannya tak percaya Ria bisa melakukannya seperti itu di depan kami semua. Kulihat Revan dengan mulut sedikit terbuka dan pandangannya bingung harus berbuat apa. Aku tak kalah takjub melihat betapa kerennya Ria mengambil cincin yang harusnya menjad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status