Share

Bab 42. Mobil Baru

Aku mengangguk lalu duduk di sofa ruang tengah. Tidak lama Tante keluar lagi membawakan 2 mangkok kosong juga sendok. Akupun langsung meraihnya dan menuangkan bubur itu ke mangkok 1 per 1.

Tidak menunggu lama, Tante keluar lagi membawakan 2 gelas teh, lalu ia duduk di depanku dan meraih mangkok yang aku sodorkan.

Kami pun sarapan bersama, jujur dalam hati ini, aku merasakan kehangatan saat bersama Tante Yanti. Beliau begitu supel, bawaannya ramah tidak bikin jenuh. Awalnya aku begitu canggung saat pertama kaki ini melangkah masuk ke rumah segede dan megah ini. Jujur aku suka minder saat berhadapan dengan orang kalangan atas.

Tapi pembawaan Tante Yanti yang begitu ramah membuatku nyaman berada di sini.

“Kemarin Suamimu ke sini membawa beberapa sembako untuk Tante,” ujar Tante menunjuk dua kantong yang masih teronggok di samping pintu depa setelah selesai menghabiskan buburnya.

“Ke sini? Ngapain, Tante?“ tanyaku pura-pura tidak tahu.

“Dia bilang untuk tidak mempercayai dan mendengar ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status