Share

Bab 28.B

"Apa kamu sudah menemui gurunya Desti?" tanya Mas Ferdi.

Tapi aku tak menjawab apalagi meliriknya, mataku fokus pada Desti yang sedang berbaring dengan raut kesedihan.

"Kak, gimana sekarang? Apa yang sakit?" tanyaku lembut dan tatapan yang tenang.

Desti diam terpaku menatapku setelah itu air matanya luruh, beberapa detik kemudian ia sesenggukan hingga kedua bahunya terguncang.

Aku memeluknya dengan erat, aku tahu mentalnya terguncang saat ini karena perlakuan temannya itu sekaligus kata-kata penghakiman dari Mas Ferdi.

Lelaki itu memang tak berguna, ia tak pantas menjadi seorang ayah.

"Maafin Kakak," ujarnya disela Isak tangis.

"Mama maafkan kok, Sayang, sudah ga apa-apa ya." Kuelus rambutnya yang dililit perban.

Entah luka apa saja yang ada di tubuh anak itu, yang jelas saat ini aku fokus pada kesehatan mentalnya.

"Pantesan tingkal laku Desti kaya preman, ternyata kamu yang manjain dia, Yul, udah tahu anak salah masih dibela, begini akibatnya!" bentak Mas Ferdi.

Untuk kedua kalinya a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
mantab ferdi wanitamu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status