Share

Desakan Bu Rani

Siang ini jalanan begitu padat sehingga membuat mobil Arya berapa kali harus berhenti di tengah kemacetan ibu kota.

“Apa kita tidak bisa lewat jalan lain, Arya? Mama sudah merasa pegal sekali, kenapa AC mobil ini gak bisa mendinginkan kita di dalam mobil,” keluh Bu Rani seraya mengusap keningnya yang berkeringat.

“Sabar, Ma. Kita gak bisa putar balik atau melewati antrian mobil di depan. Sebentar lagi juga jalan, kok.” Anara mengusap lengan Bu Rani untuk menenangkan.

Arya lebih memilih untuk tidak menghiraukan keluhan Bu Rani karena dirinya sudah pusing memikirkan rencana untuk meluluhkan hati Shanum.

‘Kalau saja Shanum bisa aku singkirkan dengan cepat, gak mungkin aku berada di situasi yang sulit seperti ini. Sial! Lagi-lagi wanita itu yang membuat aku harus merendahkan harga diri di depan mamanya Anara!’ batin Arya geram, tangannya mencengkeram kemudi dengan erat, meluapkan kekesalannya kepada Shanum.

Setelah melewati kemacetan, akhirny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sampoerno Hadi
bagus , menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status