Share

Bab 108

"Sudah cukup Dirga!"

Pekik Ibu suatu ketika.

"Tolong hentikan keto lolan ini. Kamu masih muda, Dirga, masih sangat pantas untuk hidup bahagia dalam sebuah rumah tangga.

Sudah cukup waktu yang kau habiskan untuk meratapi Husna. Ia sudah hidup bahagia bersama suaminya, Nak.

Sekarang, ibu minta, menikahlah Nak. Semoga dengan kamu menikah, kamu bisa melupakan Husna. Hidup ibu tak akan lama lagi. Ibu sudah tua. Ibu ingin melihat kamu hidup bahagia, bukan hidup dengan terjerat masa lalu. Mau, ya, Nak?"

Ibu berkata dengan suara lirih, dan memohon.

"Bagaimana bisa, Bu? Hatiku seakan sudah terikat pada Husna. Bagaimana aku bisa hidup bersama orang lain, sedangkan aku tak bisa berpaling darinya, meski aku tau dia sudah hidup bahagia," ujarku, tak kalah menyedihkan.

Aku, seorang lelaki. Sejak kecil, telah dididik dan disiapkan untuk menjadi pemimpin, setidaknya dalam keluarga sendiri. Tapi kenyataannya, aku selemah ini, sebab me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status