Share

Bab 113

Ia masih berdiri tegak di tempatnya. Pandangannya masih mengarah ke arah kursi yang berbaris rapi di teras minimarket.

Aku mencoba memahami sesuatu, bahwa ia, mungkin saja sedang bergumul dengan pertanyaan yang bergulung-gulung di kepala. Mungkin orang yang ia lihat sebagai Dirga, tadi sedang duduk di sana.

Apa sebaiknya kukatakan padanya, bahwa Dirga telah kutemukan keberadaannya, tapi tak punya keberanian menunjukkan wajah di depannya?

"Kita masuk aja, beli sesuatu, yuk."

Aku berharap, dengan menikmati makanan kesukaannya, moodnya akan kembali membaik.

Lagi-lagi ia patuh, saat kuraih bahunya, kemudian mengajak ia memasuki area indoapril.

"Udah, ya, jangan sedih-sedih, nanti Wijaya kecil ikut sedih," ujarku sambil mengelus perutnya yang mulai terlihat membuncit.

"Iya, Mas," jawabnya sambil melangkah masuk.

Kami telah berada di depan box besar berisi es krim. Aku baru akan membuka tutupnya ketika tangannya menc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status