Share

Bab 121

Siang ini, rintik hujan membasahi bumi. Udara yang kering dan panas matahari yang menyengat kulit, sirna begitu saja seiring dengan hadirnya. Aroma petrikor ini, kuhirup sedalam yang aku bisa. Aroma ini, yang selalu disukai olehnya.

"Aroma ini selalu unik, saat tanah yang kering kerontang bertemu dengan rintik air hujan. Seperti hatiku yang merana menanggung rindu, lantas disirami oleh hadirmu," ujarnya, kala itu.

Aku membaui aroma tanah kering yang tersiram air hujan dengan hati yang penuh. Hujan pertama ini, selalu mengingatkan aku, saat pertama kali aku peduli akan hadirnya. Saat pertama kali aku menyadari, bahwa ada seseorang yang begitu dalam menyimpan rasa untukku.

Hujan kali ini, membuat aku termangu. Berkelebat dalam ingatan, semua kenangan tentang dia.

Alam semesta seakan mengerti, bahwa ada hati yang ikut gembira, menyambut hujan pertama. Pun ada hati yang gerimis, sebab menyadari bahwa ia harus tau diri dengan kondisi sekarang ini.

"Bolehkah aku m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status