Share

Bab 114

Ia mengernyitkan keningnya. Lantas memeriksa keningku dengan punggung tangannya. Gegas kuraih tangan itu, lalu kugenggam sambil mengulas senyuman.

"Nggak panas. Kamu nggak papa kan, Mas?" ia terlihat khawatir. Ekspresinya justru menambah kadar kecantikannya di mataku.

"Mas nggak papa, Sayang. Udah selesai? Kita pulang, ya?" ajakku, dengan tetap menggenggam erat tangannya. Ia mengangguk menyetujui.

Beriringan kami meninggalkan minimarket ini, untuk melanjutkan perjalanan pulang.

Di dalam kendaraan roda empat ini, aku terdiam sejenak. Kugenggam erat tangannya, hingga ia menolehkan wajah. Sekarang wajah kami berhadapan. Kutatap matanya dengan tatapan hangat yang kupunya.

"Husna, terima kasih, ya, sudah menjadi istri yang baik buat Mas selama ini."

Awalnya ia sedikit membesarkan mata, lalu ia mulai tersenyum.

"Kamu kenapa, sih, Mas?"

"Mas sayang sama kamu, Husna. Tetap jadi istri Mas, ya?" ujarku lirih.

Te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status