Share

Bab 26

"Coba tanya hati kamu, ia pasti tau, pada siapa dan di mana ia akan berlabuh."

Seketika aku menegakkan kepala, kemudian bertanya pada hati, 'hei, hati, kamu maunya ke mana, sama siapa?'

Sayangnya, hati tak juga mau menjawab pertanyaan tersebut. Kuambil sebungkus keripik pisang, kemudian membukanya dengan gunting.

"Udah ya, Mas? Saya ambil, ya, berapa?" suara seseorang menyapa Mas Dika, seketika menghentikan tanya yang beredar di kepala.

"Iya silahkan, Mbak. Semua seratus lapan puluh juta, Mbak."

"Oke. Nah, ini dia. Makasih, ya, Mas."

"Sama-sama. Besok beli buah lagi, ya, biar sehat."

Bisa aja Mas Dika promosi. Pinter kamu, Mas. Pembeli tadi malah tersenyum senang.

"Iya, besok kalau sudah habis saya pasti beli ke sini lagi," ucapnya, membuat aku tergelitik untuk mengarahkan netra ini pada pemilik suara. Baru beberapa detik, belum lagi puas mata ini memindai, ia segera berlalu dan menghilang di balik pintu mobil.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status