Share

Bab 29

Malam kian beranjak tinggi. Kak Dirga telah pamit sejak tadi. Ibu dan Ayah juga telah pamit untuk istirahat di kamar. Mas Dika masih asyik main game di ponselnya, menemani aku menonton televisi.

Meski duduk bersisian, tapi tak ada suara kami yang keluar sejak tadi. Hanya suara dari ponsel Mas Dika, serta suara dari dalam televisi yang memenuhi udara di ruang ini.

"Dek," tiba-tiba terdengar suara Mas Dika, setelah tak terdengar lagi suara game di ponselnya.

"Iya, gimana, Mas?"

Volume televisi kuperkecil lagi, demi mendengar apa yang kira-kira akan disampaikan oleh Mas Dika.

"Tadi, habis ke mana? Kenapa nggak minta antar Mas Dika?"

"Oh, itu, ada urusan kerjaan sedikit. Maaf ya, Mas, tadi pagi aku juga lupa, pas udah pergi semua baru ingat, itu aja diingatkan sama alarm," jawabku apa adanya.

"Oh, ya udah. Kirain ke mana, Mas kuatir waktu tau kamu pergi sendiri, mana jauh lagi."

"Nggak apa-apa, kok, Mas. Makasih, y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status