Share

Bab 38

"Nah, sudah sampai. Silakan, Mbak Husna."

Sampai di sini aku masih bertanya-tanya, dengan apa maksud dari semua ini. Pak Hanan sudah bergerak lebih dulu untuk memesan satu porsi. Aku ikut bergerak juga akhirnya, memesan satu porsi untukku.

Di sebuah meja yang belum terisi, kami berdua duduk berseberangan, dalam diam, menunggu pesanan. Canggung juga duduk berhadapan dengan Pak Hanan di tempat seperti ini. Tak lama kemudian, pesanan kami telah datang.

"Mari, Mbak Husna," ujar Pak Hanan, yang mulai menyendok es krim.

Sebenarnya selera makanku sudah berkurang, sebab kepikiran kejadian beberapa saat lalu. Tapi demi menghargai Pak Hanan, kuikuti juga gerakannya menyuap es krim ke mulut. Pak Hanan juga cuma senyum-senyum lihatin aku sambil menikmati es krim. Ini orang kenapa, ya?

"Pak," ujarku membuka percakapan.

"Ya?"

"Terima kasih, ya?"

"Terima kasih untuk?"

"Untuk bingkisan Faber Castell, sama kue-kue, sama yang barusan di bawah."

"Oh, sama-s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status