Share

Bab 69

Jarum jam sudah menunjukkan pukul satu pagi. Pak Hanan sudah terlelap sejak tadi, begitu kami kembali setelah menikmati dua bungkus nasi kucing dan jahe susu di warung angkringan.

Aku masih terjaga di sini, meski sudah mencoba memejamkan mata, tapi tak bisa juga. Ada banyak hal yang mengganggu pikiranku, termasuk adanya Flora di tempat ini.

"Boleh saja, selama tamunya di luar, nggak masuk kamar. Tapi kalau darurat, kayak kita ini, ya boleh-boleh saja," ujar Pak Hanan tadi, saat aku bertanya mengenai tamu wanita di kos ini.

Kuhembuskan napas panjang. Lantas beranjak ke dapur. Mengambil minum untuk membasahi tenggorokan.

"Sedarurat apa, sampai berada di sini, dan bukan dengan suami?" batinku, saat bayangan Flora yang bergelayut manja melintas lagi. Aku masih berharap kalau aku salah lihat tadi.

Kuputuskan mengambil buku kecil dan pensil di tasku, benda yang selalu ada, kemana pun aku pergi. Di karpet ruang tamu ini, aku membawa bantal yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status