Share

Bab 74

"Udah boleh sholat, ya?" tanyanya, dengan mata berbinar-binar. Perubahan yang drastis ini, mau tak mau, membuat aku mengernyitkan dahi.

"Sudah, Mas. Kenapa?" tanyaku tak mengerti.

"Nggak apa-apa. Nanti sore, kita balik ya?" ajaknya, terlihat semangat sekali.

Kucari kebenaran dari raut wajahnya. Baru tadi pagi ia berkata akan menginap semalam lagi di sini, sedangkan barusan malah berubah pikiran. Ia menganggukkan kepala seakan mengerti kalau aku bertanya melalui ekspresi wajah.

"Iya. Nggak jadi nginep lagi? Katanya mau balik besok?" tanyaku memastikan.

"Enggak lah. Nggak usah lama-lama di sini. Ya udah, kita sholat bareng, ya?" ajaknya, lantas berdiri dan mengajakku serta.

Ia menghentikan langkahku, tepat saat kaki ini baru melewati bibir pintu, dengan menarik tanganku.

"Kenapa, Mas?" tanyaku, tak mengerti kenapa tiba-tiba berhenti. Kubalikkan badan, hingga kami berhadapan. Bukannya mau ambil wudhu di kamar mandi ya, tad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status