Share

Mengambil Hati ibu

Kutinggalkan Wanita tak tau diri itu diruang tengah. Aku biarkan dia terkejut dan berfikir dengan ketakutannya sendiri. Memikirkan aku yang memiliki stempel itu, pasti membuatnya tak bisa tidur nyenyak malam ini.

Aku berjalan kedalam kamar, merebahkan sebentar tubuh ini di atas ranjang. Hari ini aku berfikir sangat keras. Terlebih aku masih belum tau juga dimana stempel itu berada. Ingin rasa memejamkan mata sejenak, namun tidak, tak sekarang. Aku tak mau lenggah sedikitpun.

Aku berdiri, mengganti bajuku dengan yang bersih. Aku bawa tumpukan pakaian kotor itu kedalam plastik besar. Aku akan meminta pak Budi membawanya pulang kerumahku sendiri.

Aku keluar kamar. Menyeret kantong plastik berukuran cukup besar dan sebuah tas koper kosong di tangan satunya.

"Mau kemana Wit?"

"Mau pergi bu"

"Pergi dari rumah ini?"

Aku menggelengkan kepala. "Pergi kedepan. Supirku akan mengambil baju-baju kotor ini kerumahku."

Ibu hanya menganggukkan kepala. Wanita itu sekarang tak terlalu banyak memberika
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status