Share

Bab 22 Mantan Gagal Move On

Gagal Move on

"Rani, tunggu!" Aku menghentikan laju sepeda motor saat suara seseorang memintaku berhenti. Dan ternyata, Bang Jali.

"Ada apa?" tanyaku jutek.

Nggak biasanya dia berhentiin aku di jalan. Mana sepi lagi. Ini kali pertama dia ngajak aku ngobrol setelah kami putus. Biasanya juga, kalau ketemu wajahnya selalu kayak debcollektor nagih hutang. Nggak ada ramahnya.

"Ada yang mau abang omongin," jawabnya memegangi stang motorku.

Hari ini, aku pulang kerja sendirian. Sinta bawa motor sendiri. Jadi, dia udah pulang lebih dulu tanpa menungguku.

"Tinggal ngomong, nggak usah pegang-pegang!" Aku memukul tangannya yang sempat nangkring di stang.

Kalau sampai ada orang yang melihat dia megang stang motorku, bisa-biaa mereka salah sangka. Terus aku dilabrak Ibunya sama calon mertuanya. Kan nggak banget!

Apa kata tetangga? Bakal jadi kasus terviral kedua setelah mahar lima Milyar nanti. Diomongin tetangga dimana-mana. Bukannya peduli dengan omongan orang. Tapi, berisik aja gitu dengernya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status