Share

Bab 30 Menantu atau Babu?

"Jali! Bangunkan istrimu! Udah jam empat ini!" teriak Ibu sambil menggedor pintu kamarku.

Berisik sekali, masih jam 4 subuh, Ibu sudah teriak-teriak seperti di pasar. Sementara Putri, bukannya bangun, dia malah masih pulas tertidur. Apa nggak dengar sama suara Ibu yang seperti petir?

"Jali! Cepat bangunkan istrimu. Sudah Jam 4 ini. Nanti dia nggak sempat masak dan membersihkan rumah!" teriak Ibu lagi.

"Iya, Bu. Sebentar Jali bangunkan dia dulu!" jawabku sedikit berteriak juga.

Padahal suara Ibu dan suaraku sudah keras, tapi wanita satu ini tak kunjung bangun. Dasar!

"Bangun, put!" Aku mengguncang tubuhnya agar dia terbangun.

"Putri! Bangun!" Sekali lagi kuguncang dengan agak kuat. Payah sekali sih bangunnya. Kalau tidur udah sama kayak sapi mati.

"PUTRI!" Aku meninggikan suara agar dia mendengarnya. Perlahan, matanya terbuka.

"Kamu denger nggak dari tadi aku panggil?" tanyaku, sudah tersulut emosi.

"Maaf, Bang. Badanku capek banget. Jadi nggak denger apa-apa," sesalnya, lalu bangkit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status