Share

Bab 33 Penyesalan Ibu Putri

"Assalamu'alaikum, Bu!" salamku saat sudah sampai rumah. Sudah jam 6 sore dan aku baru aja pulang, dikarenakan lembur. Ya, lumayanlah. Untuk tambahan beli beras, selebihnya beli mobil. Amin.

Sebelum sah menikah, aku akan tetap bekerja. Sayang banget, kalau harus keluar sekarang. Kan uangnya bisa untuk tambahan belanja Ibu. Lagian nunggu sampe hari H tanpa ada kegiatan tuh, yang ada bosen. Makan tidur, makan tidur, yang ada badan tambah bulat, kayak badak bercula satu.

"Waalaikumsalam," sahut Ibu dari dalam.

Aku membuka sepatu dan masuk ke dalam. Kulihat Ibu sedang bersantai menonton drama Korea. Meskipun udah tuir, ibuku ini masih suka kalau lihat yang bening-bening. Katanya bikin seger, kayak minum cendol di siang bolong.

Entahlah siapa pencetus pertama siang bolong. Aku heran, emang ada siang pake bolong? Udah kayak daster emakku aja, bolong-bolong.

"Tadi, Bu Samini datang ke sini. Dia pinjam duit untuk berobat suaminya. Katanya kena asam urat," ucap Ibu, memberi tahuku, saat aku ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status