Share

Bab 39 Suami nggak ada Akhlak

"Putri! Buka pintunya!" teriak Bang Jali, sambil menggedor pintu kamar dengan tak sabaran. Selama menikah, tak pernah sekali pun dia memanggil dek, atau sayang, atau sebutan mesra yang lainnya. Pasti selalu memanggil namaku.

Aku yang sedang tertidur lelap, tentu saja terganggu dengan kelakuannya. Tak bisakah dia membiarkanku istirahat sebentar saja?

Padahal nanti sore aku harus bekerja dan pulang pagi. Huuft. Andai kesabaran bisa di isi ulang.

"Putri! Cepat buka pintunya!" teriaknya sekali lagi dengan nada marah.

Apa dia pikir, cuma dia aja yang bisa marah? Dasar suami nggak ada akhlak.

"Iya, sebentar." Dengan terpaksa, aku bangkit dan membukakan pintu. Daripada telinga budeg mendengar teriakannya. Laki-laki tapi kok sukanya teriak-teriak kayak di hutan.

Cklek!

"Kenapa lama sekali? Cuma buka pintu aja, leletnya minta ampun!" cerocosnya berang.

Ingin rasanya kusumpal mulut itu, pakai serbet kotor. Biar nggak nyerocos kayak kenalpot rusak.

"Aku tadi ketiduran. Makanya lama bukain p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status