Share

Bab 47 Dia datang

Pagi hari, saat aku menghidupkan ponsel kembali. Tak ada satu pun pesan masuk dari Bang Juna. Sepertinya dia memang benar-benar lupa padaku, karena kehadiran Mimi.

Apa aku perlu datang ke rumahnya dan meminta penjelasan padanya?

Tapi, aku malu jika sampai jadi omongan orang karena mendatangi rumah laki-laki. Ya, walaupun lelaki itu adalah calon suami sendiri.

Hari ini, rencananya aku dan Ibu akan pergi untuk menjahitkan baju pengantin. Kain bakal sudah kami beli, beberapa hari yang lalu. Warna kuning keemasan, sengaja aku pilih agar terlihat hidup di kulitku. Tapi, sekarang aku menjadi ragu karena sikap Bang Juna yang kurang peduli padaku. Padahal pernikahan kami akan dilaksanakan dua minggu lagi.

"Nduk, cepetan! Katanya mau jahitkan baju!" teriak ibu sambil mengetuk pintu kamar.

"Iya, Bu," sahutku lesu.

Apa masih perlu aku jahitkan baju. Bagaimana kalau sampai pernikahan kami batal? Ah, entah lah. Daripada Ibu curiga dengan perubahan sikapku. Lebih baik aku tetap pergi menjahitka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Renni Sartika
cobaan menjelang pernikahan itu ran.. sabarrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status