Share

Bab 55 Alasan Sinta membenci Turmi

"Dia duluan, Bu Kar, yang memulainya!" ucap Sinta menunjuk Turmi. Dadanya masih kembang kempis akibat pertengkaran hebat mereka.

Aku sudah berada di samping Sinta. Sedangkan Turmi berdiri sendiri di dekat sepeda motornya.

Para tetangga yang menonton kami, semua bersorak kecewa karena pertarungan dihentikan. Satu persatu mereka membubarkan diri.

"Enak saja! Kamu duluan yang ngatain dan menghina bapakku. Makanya punya mulut itu dijaga!" ucap Turmi nyolot.

"Hey, aku bukan menghina. Tapi berbicara kenyataan. Makanya jadi orang itu jangan gatal. Tunangan orang masih aja di pepet. Bilang juga sama bapakmu, biar nggak deketin Bang Juna lagi!" Sinta juga ikutan nyolot. Mereka berdua kembali adu mulut.

Aku hanya bisa menjadi penonton budiman saja. Biarkan saja mereka berdua berdebat sampai mulutnya berbuih.

"Itu bukan urusanmu! Urusin saja hidupmu yang belum tentu arahnya itu!" Turmi menarik lengan bajunya sampai ke pundak dan menampilkan bulu ketiaknya yang seperti hutan belantara.

Ihh,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status