Share

Bab 48 Namanya Turmi

"Ya, udah. Kalau gitu, Ibu aja yang nemenin Bang Juna. Rani lagi malas, Bu!" ucapku masih tetap pada posisi tiduran di kasur.

"Kok gitu? Apa kalian lagi ada masalah?" tanya Ibu, mulai memelankan suaranya. Mungkin Ia curiga karena Aku tak mau menemui calon menantunya.

Aku mendekat ke arah pintu, tapi tetap tidak membukakannya.

"Nggak ada masalah, Bu. Rani lagi males aja ketemu Bang Juna," jawabku, tepat dari balik pintu.

"Hemmmm, kamu itu udah dewasa, Nduk. Kalau ada masalah, ya diselesaikan. Jangan kayak begini, nggak mau ketemu. Kalau begini terus, gimana masalahnya mau selesai, sedangkan kamu aja nggak mau nemui dia." Ibu mulai menasehati.

"Kami nggak ada masalah kok, Bu," elakku, berbohong.

"Jangan bohong! Ibu ini tau kamu bukan hanya baru kali ini. Dari di dalam kandungan, ibu udah tau gimana kamu. Kalau nggak lagi ada masalah, mana mungkin wajahmu itu, seperti orang menanggung beban berat kehidupan. Pakek acara ngurung diri di kamar, lagi. Udah lah, keluar sebentar. Cepat di se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status