Share

Bab 24 Dilamar untuk ke Dua kalinya.

"Kamu kenapa tadi ribut sama Si Atun, Nduk?" tanya Ibu yang baru saja pulang dari acara Putri.

Sudah jam lima sore. Dan aku dari tadi hanya duduk makan dan tiduran sambil menunggu ibu pulang. Setelah ribut dengan Bi Atun, aku tak lagi kembali ke acara. Karena malas bertemu dengan wanita berbisa itu.

"Iya, tadi Bi Atun udah keterlaluan, Bu. Ngomong yang nggak-nggak," jawabku, mengingat kejadian pagi tadi.

Seandainya, meracuni orang tidak berdosa Udah kukasih, rac*n tikus dia. Biar sekalian berubah jadi tikus sawah. Jangan tikus negara. Susah soalnya, harus sekolah.

"Lah, ngomong gimana emangnya?" tanya Ibu lagi, dan ikut duduk di depan TV.

"Gara-gara Bang Jali salah sebut nama. Bi Atun bilang kalau Rani yang ngedukuni. Makanya sampai salah dua kali. Ya, Rani nggak terima lah."

Udah dibelain cuti kerja, demi datang ke acara. Eh, malah diomongin yang enggak-enggak. Kan emosi tingkat kecamatan. Udah rugi waktu, rugi duit juga, karena gaji dipotong.

"Sabar, Nduk. Orang sabar jidatnya l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status