Share

51. Ambigu

Cinta memang sulit di deskripsikan. Cinta bukan sekedar penggambaran bahagia, tetapi juga derita. Namun pesona cinta tetap membuat pemeran selalu menggila. Sungguh aneh. Banyak cerita lucu, nyeleneh bahkan mengerikan dari perkara cinta. Orang kadang mengekspresikan cinta dengan berlebih. Biar apa, tentu saja bertujuan agar diperhatikan oleh seseorang yang sedang dicinta.

Sama, itu yang kini dirasakan Ammar. Tak pandang status Ayudia, kadang ia bilang rela, kadang ia bilang ya sudah ikhlas karena takdir. Tapi tetap saja, mendengar nama saja, Ammar sudah gugup dan berdebar tak menentu. Persis anak baru gede.

Seperti pagi ini, ia buru-buru berlari ke warung bubur Mang Kardi yang ada di depan pesantren, hanya untuk melihat wajahnya. Kalau lebih, itu rejeki. Katanya begitu.

Semua santri yang melihat, jelas gatal untuk tak bertanya ada apa gerangan sang Gus berlari-lari sambil menjinjing sarung agak tinggi.

"Gus, mau kemana? Kok lari-lari?" Dan pertanyaan seperti itu berulang sampai Ammar m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status