Share

Khianat

"Kenapa kita berhenti di sini, Ev?" tanya Arunika sesaat setelah mengakhiri panggilannya.

"Lapar, Kak. Saya belum sempat makan dari siang," dalih Evelyn.

"Ya, ampun. Kenapa kamu tidak bilang? Harusnya tadi kita makan dulu," tutur Arunika.

"Tidak apa-apa. Kebetulan ini restoran favorit saya sejak pindah ke Indonesia. Saya traktir ya, Kak," tawar Evelyn.

"Eh, tidak usah. Aku saja yang traktir," tolak Arunika dengan segera.

"Atau Arga saja yang traktir," sahut Evelyn tiba-tiba.

"Kenapa jadi ke dia?" Arunika menatap curiga pada wanita di hadapannya itu.

"Maaf sebelumnya, tapi saya menghubungi Arga supaya ikut kemari," beber Evelyn.

"Apa? Bisa-bisanya!" sentak Arunika. "Baru saja kita berbaikan dan sekarang kamu malah berkhianat!" celanya.

"Saya tidak pernah berkhianat, Kak. Sebelum menuduh, tolong dengar dulu penjelasanku." Evelyn tak terima jika Arunika menyebutnya demikian, dan dia tidak menutup-nutupi rasa keberatannya.

Hal itu membuat Arunika terdiam. Dia menangka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status