Share

Keras Kepala

Arunika tertegun mendengar ucapan Gayatri yang menurutnya keterlaluan. Ibu kandungnya itu tega mendesak Arunika agar meninggalkan pria yang dia cintai sepenuh hati.

Sejenak, pandangannya tertumpu pada foto keluarga berbingkai emas dan berukuran sangat besar yang terpajang di salah satu sisi dinding ruang kerja.

"Seandainya ayah masih hidup, tentu aku tidak akan terlunta-lunta seperti ini." Arunika menyeka air mata yang mengalir di pipi.

"Kamu sendiri yang memilih untuk terlunta-lunta, Run," elak Gayatri.

"Ibu benar. Aku memang bodoh telah datang kemari dan meminta bantuan, sambil berharap pandangan kalian pada Mas Abhim bisa sedikit berubah. Namun ternyata aku keliru," sahut Arunika.

"Keras kepala sekali kamu ini, Run!" cerca Sagara gemas.

"Silakan, Kak Saga boleh bicara apapun tentangku. Aku hanya berdoa, semoga suatu saat nanti, kamu akan mengalami apa yang kualami, sehingga Kas Saga dapat merasakan apa yang kurasa dengan baik. Sekarang, aku permisi dulu," pamit Arunika sebelum mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status