Share

52. Kedatangan Tamu

Khaidir menatap lekat wajah anak kecil yang tampan itu, wajahnya begitu polos tetapi pemikirannya seperti orang dewasa. “Jika Fatih dan Bunda bahagia, maka Papa akan ikhlas menerimanya meskipun Papa harus merelakan kalian untuk Ayah Bagas kembali,” sahutnya sambil tersenyum. Fatih langsung memeluk tubuh kekar itu bersembunyi di dalam dada bidang pria hitam manis itu.

“Fatih sayang Papa, Fatih tidak mau kehilangan Papa, berjanjilah Papa selalu ada buat Fatih, jangan tinggalin Fatih,” ucapnya di dalam pelukan pria itu. Khaidir lalu mencium kening anak itu. Mereka berdua saling membalas pelukan.

Obrolan pagi itu membuat beberapa pasang mata melihat dan mendengarkan dalam keheningan. Tidak ada yang tahu kalau wanita cantik itu mendengarkan keluh kesal anak semata wayangnya. Lelehan air matanya pun tak terbendung lagi saat mendengar celoteh anak itu yang semakin mengerti pemikiran orang dewasa. Fatih memang tergolong anak yang pintar, kecerdasan otaknya diatas rata-rata pada anak seusiany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status