Share

Bab. 27. Maukah Kamu Jadi Isteriku?

Berlian menutup pintu setelah mengucap salam. Aku merasa terbang ke awan, tak peduli badai, guntur, petir yang menyambar mendengar ucapan terima kasihnya barusan. Ia bilang terima kasih karena sudah mengkhawatirkan dirinya.

Duh, Berlian, andaikan kamu tahu 24 jam aku memikirkanmu selama bertahun-tahun, hanya saja aku pandai menutupinya sebab tak ingin merusak persahabatan kita. Tetapi, kali ini aku tidak akan melakukannya, akan kuutarakan seluruh rasaku padamu di saat yang benar-benar tepat. Hari ini. Titik.

Aku kembali ke kamar, membilas badan yang sempat diguyur hujan lantas mengganti pakaian. Untunglah Bu Siah sigap memasukkan dua stelan baju dan celana ke dalam tas ransel yang kubawa. Kalau tidak, entah dengan apa aku berganti pakaian.

Deras hujan di luar mulai berkurang, lalu sayup-sayup terdengar suara murottal dari arah masjid, itu tandanya waktu adzan subuh sebentar lagi akan berkumandang. Aku bersiap-siap, jarak masjid dan penginapan hanya beberapa meter saja, bisa berjalan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status