Share

Bab. 49. Malam Pertama

Selepas salat Isya berjamaah, ayah mertua mengajak duduk sebentar mendengarkan ceramah. Karena tak enak hati, aku menurut. Padahal aku sudah terbayang-bayang dengan wanita yang sudah sah menjadi istriku beberapa jam yang lalu.

Pikiranku sulit fokus menangkap penyampaian Pak Ustaz. Sesekali melihat ke arah jam digital yang terpasang di atas mimbar. Katanya cuma kultum, tapi kok sudah setengah jam belum selesai-selesai juga. Pertahananku mulai oleng. Duduk layaknya orang gelisah. Pandanganku mengarah ke sembarang tempat.

Ayah mertua yang mungkin menyadari tingkahku langsung paham dan meminta izin untuk pamit lebih dulu sebelum majelis dibubarkan. Dalam hati bersorak girang. Mertuaku memang tak ada duanya, selalu paham kode-kode abstrak pengantin baru sepertiku.

Jarak masjid lumayan dekat. Cukup berjalan kaki saja. Tidak ada obrolan yang mewarnai langkah kami. Ayah mertua cuma senyum-senyum saja, membuatku sedikit salah tingkah. Saat tiba di gerbang penginapan, barulah ayah mertua membu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status