Share

Lamborghini Veneno

Setelah sudah selesai meminta keterangan kepada Rey dan Security yang tersadar. Polisi membawa dua orang yang telah mengintai Rey ke kantor mereka.

"Tuan, sekali lagi saya berterima kasih," ucap Security sopan sambil sedikit membungkukkan badan.

Rey menepuk bahu Security. "Bukan masalah, buatku," jawabnya percaya diri.

Security hanya bisa tersenyum penuh arti, ia baru melihat ada anak orang kaya yang begitu ramah seperti Rey, biasanya mereka yang tinggal di Apartemen tersebut sangatlah arogan. Namun, Rey sangatlah berbeda, ditambah pria itu memiliki kemampuan beladiri, jelas saja hal tersebut menambah kekaguman Security kepada Rey.

Tiba-tiba sebuah mobil Lamborghini Veneno datang ke parkiran Apartemen, berhenti tepat di samping Rey dan Security yang sedang membangunkan rekannya dengan menepuk-nepuk kedua pipinya.

Seorang pria dengan tubuh gempal turun dari mobil, tampangnya sangat arogan ketika melihat Rey dan Security yang tertegun menatapnya.

"Hei, apa benar tuan Asmodeus tinggal di sini?" tanya Pria bertubuh gempal tersebut pada Security dengan nada sombong.

"Sa-Saya tidak tahu tuan," jawab Security terbata, karena memang tidak tahu nama Rey.

"Cih, apa gunanya kau, kalau tidak tahu penghuni Apartemen mewah ini!" bentak pria gempal itu geram.

Security hanya bisa memaksakan sebuah senyum, ia sadar dengan kedudukannya yang hanyalah seorang pekerja biasa.

Melihat Mobil Lamborghini tentu saja membuatnya yakin kalau pria itu merupakan salah satu anak orang kaya.

"Mana kuncinya!" tiba-tiba Rey menegur pria gempal sambil menengadahkan tangannya.

Pria gempal mengerutkan kening, ia menatap Rey dari atas sampai ke bawah, wajahnya yang tidak terlalu tampan dan bentuk tubuh yang masih sedikit cungkring, jelas saja membuatnya tidak percaya kalau dia pemilik mobil tersebut.

"Jangan bercanda! Aku datang kemari untuk bertemu dengan tuan Asmodeus, bukan orang miskin sepertimu!" bentak Pria gempal marah.

Plak

Rey menampar pria gempal hingga terhuyung dan jatuh terduduk di lantai, telinganya berdengung mendapatkan tamparan keras tersebut.

"Kau ...."

"Dengar baik-baik, aku paling tidak suka dengan orang yang hanya melihat penampilan luar orang yang sedang berbicara dengannya! Berikan kunci mobilku!" hardik Rey dengan suara lantang.

Pria gempal menelan ludah mendengar perkataan Rey, ternyata pria yang dihadapannya itu sangatlah berani. Dari sikapnya saja sudah terlihat kalau Rey bukan pria biasa.

Rey sudah kesal dengan orang-orang yang selalu menganggapnya remeh, seperti perkataan Sistem, ia sekarang tidak perlu takut lagi dengan siapa pun.

Security hanya bisa tertegun melihat hal tersebut, ia menatap Rey dengan penuh kekaguman, pria kaya yang bertindak jika lawan bicaranya sudah kelewatan.

"Mana!" bentak Rey masih menengadahkan tangannya.

"I-Iya, tapi tuan ... sa-saya harus memastikan identitas anda terlebih dahulu, agar ...." Pria gempal belum selesai bicara, Rey mengeluarkan tanda pengenalnya yang lusuh, akibat selalu ia bawa ketika memunguti sampah, melemparkannya kepada pria gempal.

Pria gempal melihat tanda pengenal Rey yang hampir buram sepenuhnya, tapi namanya masih tertera jelas di sana. Pria itu menatap wajah Rey yang tampak sedikit berbeda dengan foto buram di tanda pengenalnya.

"Aku habis operasi plastik, Puas?!" tanya Rey membentak.

"Ma-Maafkan saya tuan, i-ini kuncinya dan tanda pengenal anda," ucap Pria gempal tergagap sambil menyerahkan kunci mobil dan tanda pengenal Rey.

Rey mengambilnya langsung tanpa berbicara sedikit pun, ia langsung menghampiri mobil mewah miliknya dengan raut wajah sumringah.

Pertama kalinya memiliki mobil dan itu sebuah mobil Sport yang terkenal di dunia, jelas saja pria itu sangat senang, ia mengusap-usap mobil tersebut sambil tersenyum-senyum sendiri.

Pria gempal dan Security bingung, pasalnya Rey seperti orang yang baru pernah memiliki mobil, padahal anak orang kaya seperti dia seharusnya sudah terbiasa melihat mobil mewah.

Rey masuk kedalam mobil, interior didalamnya benar-benar membuat Rey terkagum-kagum, ia sudah tidak sabar untuk mengendarainya.

"Tunggu dulu, bagaimana caranya mengemudikan mobil?" tanyanya pada diri sendiri, saat tersadar kalau ia tidak bisa mengemudi.

Rey menatap pria gempal yang masih bertekuk lutut di tanah. "Apa kamu tahu tempat latihan mobil dimana?" tanya Rey langsung.

Pria gempal melebarkan rahangnya, baru kali ini ia mendengar ada anak orang kaya yang belum bisa mengemudi tapi sudah memesan mobil mewah padanya.

"Tu-Tuan Asmodeus, anda sedang bercanda 'kan?" Pria gempal balik bertanya.

Rey menghela napas, ia lupa kalau dirinya harus bersikap seperti orang kaya agar tidak di pandang aneh oleh mereka.

"Aku baru saja menyelesaikan studi, selama ini tidak pernah keluar dan hanya fokus belajar, beritahu aku dimana tempat belajar mengendarai mobil," jawab Rey melontarkan omong kosong.

Pria gempal memgangguk-anggukkan kepalanya seolah mengerti, ia pikir kalau Rey memang di didik untuk menjadi pewaris keluarga jadi tidak diperbolehkan untuk main-main. Pemikirannya sangatlah logis, ia tidak tahu saja pria yang mendapatkan mobil darinya seorang pengais sampah yang nasibnya mujur.

Pria gempal beranjak berdiri, ia membungkukkan badan. "Sebelumnya perkenalkan dulu tuan Asmodeus, saya Gilbert Pohan. Jika berkenan besok saya akan mengirim seseorang yang akan mengajari anda mengemudi, kriteria pengajar yang anda mau seperti apa?" tanyanya sopan.

Rey tersenyum melihat Pria gempal menjadi sangat sopan padanya. "Terserah kamu saja, yang penting bisa mengajariku dengan cepat," jawabnya singkat.

"Baik tuan, saya akan mencarikannya untuk anda dan ini kartu nama saya, jika perlu sesuatu anda bisa menghubungi nomor tersebut." Gilbert tentu saja tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, memiliki koneksi seperti Rey sangatlah penting untuk dirinya, ditambah saat membeli mobil tersebut Rey tidak menawarnya sama sekali, menurutnya Rey dari keluarga yang sangat kaya.

Rey menganggukkan kepalanya mengerti sambil mengambil kartu nama Gilbert dan keluar dari mobil.

"Kamu parkir kan di sana, besok aku tunggu orang yang akan mengajariku menyetir," ucapnya pelan sambil mengantongi kartu nama Gilbert.

"Dimengerti tuan," jawab Gilbert yang langsung memarkirkan mobil Lamborghini yang sudah milik Rey ke tempat yang di tunjuk pria itu.

"Kamu awasi mobilku, aku mau pergi sebentar," ucap Rey sambil berjalan ke mobilnya yang sedang di parkir.

"Siap tuan Asmodeus!" jawab Security lantang yang sedaritadi diam.

Setelah mobil terparkir dan Rey menerima kunci mobil dari Gilbert. Ia pergi dari parkiran untuk berjalan-jalan di sekitar apartemen.

Pria itu ingin melihat sekeliling tempat tinggal barunya, sekaligus mencari tempat makan, mengingat didalam apartemen, belum ada makanan sama sekali.

Rey melihat kafe tidak jauh dari apartemennya, ia tersenyum simpul dan langsung pergi ke sana.

Tin! Tin! Tin!

Ciiitt!

Terdengar suara klakson mobil dan rem yang memekakkan telinga ketika Rey sedang menyebarang jalan. Rey terkejut dan reflek terdiam, karena terlalu bersemangat ia tidak melihat ada mobil yang lewat.

Semua orang yang mendengar suara tersebut tentu saja langsung menoleh, melihat apa yang terjadi.

Mobil pun berhenti tepat di depan Rey yang tertegun, jantungnya berdegup dengan kencang, ia teringat kembali saat kecelakaan pertama kali dan mendapatkan Sistem.

Seorang gadis berkacamata turun dari mobil, ia terlihat sangat marah, melepaskan kacamatanya dan menghampiri Rey.

"Kamu sudah bosan hi ...." Gadis itu tiba-tiba berhenti berbicara ketika melihat wajah Rey.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status