Share

114. Menuju Puncak Gunung

Ketika Galuh Tapa masih terbuai dalam lamunan, secara tiba-tiba dia dikejutkan oleh panglima kumbang. Macan itu menggeram beberapa saat kemudian menyodorkan kepalanya kewajah pemuda ini.

''Dari mana saja dirimu, kumbang? ''tanya Galuh Tapa.

''Gerr ''

''Aku tidak percaya mereka memberimu begitu saja, kau mungkin sedang berbohong.''

''Gerr.'' Nampaknya macan hitam marah dengan perkataan pemuda itu.

''Baiklah aku percaya denganmu, tapi jangan marah?''

Sekali lagi dia merasa aneh, Galuh Tapa bisa merasakan binatang itu. Dia juga bisa merasakan pikiran domba yang berkeliaran sepanjang rumah orang, beberapa binatang yang lain juga seperti burung-burung kecil yang sedang berkicau.

Perasaan-perasaan itu timbul begitu saja, kemudian hilang seperti debu-debu kecil yang diterpa angin.

Untuk beberapa waktu Galuh Tapa hanya terdiam tanpa mengatakan apapun, meski sesekali Andaran memanggilnya.

Perasaan itu jelas menganggu dirinya, bagaiman tidak? ketika dia hendak berniat menyembelih seekor kambing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status