Sehingga Andaran mengatakan setiap rasa sakit tra setara dengan rasa sakit puluhan tahun lamanya.''Kalau begitu persiapakan segalah sesuatu, ''ucap Resi Sembadah.''Tunggu sebentar, ''ucap Galuh Tapa, membuat Andaran terkejut dengan perkataan pemuda ini, ''apa aku boleh berbicara dengan anda''.Resi Sembadah tersenyum kecil, dia tahu ada hal yang mengganjal dipikiran anak muda itu.Kemampuan Resi Sembadah tidak mampu menembus pikiran Galuh Tapa seolah ada energi yang melindungi otak pemuda tersebut.''Benar juga dari tadi kau berkata tidak karuan, aku juga penasaran hal apa itu, hingga kau berniat berkata secara langsung kepada Resi Sembadah tanpa melalui diriku, ''ucap Andaran sambil mengelus dagunya yang berjenggut tipis.Galuh Tapa menjelaskan tentang perihal telaga biru yang ada ditengah hutan, ini baru dugaannya saja, tapi dugaan pemuda itu memeliki dasar-dasar untuk dikemukakan.Dimana telaga biru ada kaitannya dengan sugani, mahluk aura dan juga sesepuh hebat dalam pedepokan p
Hingga membuat mereka berdua saling pandang-memandang dalam waktu cukup lama sebelum kembali menatap Galuh Tapa meminta kejelasan, ketika mereka terdiam tadi, Andaran mengeluarkan keringat dari setiap pori-porinya.''Kenapa kau menghubungkan hal itu dengan mahluk aura? "Tanya Andaran terlihat lebih bingung lagi dari sebelumnya.Setelah itu, Galuh Tapa melanjutkan kembali perkataannya, menurut pemuda ini disaat dia menyerang telaga biru dengan pedang pusaka Lintang Kuning, ia bisa melihat beberapa saat, ketika mereka mengendalikan mahluk itu.Orang itu mengumpulkan aura yang tersebar kedalam sebuah kendi yang berukuran cukup besar yang terhubung dengan telaga biru ditengah hutan itu.Dan secara rutin memberi darah segar dalam kendi itu sebagai makanan dan minuman mereka, Galuh Tapa yakin itu adalah darah hewan apapun.''Itu hanya penglihatan aku secara sepintas, tapi aku bisa tahu dengan darah itu, mahluk aura diperintahkan untuk menghancurkan segel mustika merah delima. ''Ucap Galuh T
mendengar ucapan Galuh Tapa, Resi Sembadah berniat untuk melakukannya.''Tentu saja, aku memiliki tanggung jawab untuk mengantarmu, kejalan yang lebih tinggi, ''ucap Resi Sembadah dengan rasa semangat sekali, ''kita terlalu banyak bicara, sekarang ikut aku menuju telaga cahaya kehidupan.''Sehingga Resi Sembadah berjalan lebih dahulu yang diiringi Galuh Tapa dan Andaran.Mereka menuju pada sebuah rumah batu, tidak terlalu besar ataupun kecil, cukup untuk menampung beberapa orang masuk dalam rumah itu.Galuh Tapa mendapati sebuah air telaga kecil dan jernih, diseluruh tepi telaga ditulisi dengan mantra kono yang berhurup sangsekerta, dan nampaknya telaga itu hanya bermuatan satu orang dalam posisi berdiri.Dari dasar telaga tampak tanaman yang menjalar yang berbentuk seperti tanaman karnivora.Resi melihat tanaman yang didapat Galuh Tapa dan rekannya yaitu Panglima kumbang, lalu memberikan seluruh tanaman yang didapat kepada tumbuhan akar menjalar itu.''Oh, kau mendapatkan tambuhan in
Hingga setelah itu Galuh Tapa melihat Resi Sembadah dan Andaran yang berbincang-bincang, suara mereka terlihat sangat keras dan seakan memekakkan telinga.Entah apa yang terjadi, Galuh Tapa juga bisa mendengarkan suara serangga yang berjalan dipundak Andaran.Dia juga mendengar suara kepakan suara lalat atau apapun jenisnya, diluar rumah batu, ini aneh menurtnya, sebelumnya indra pendengaran tidak pernah setajam ini.''Kenapa pendengaranku setajam ini?, ''ucap dalam hati Galuh Tapa.Sebenarnya setiap kelebihan meningkatkan tenaga dalam dengan teknik ini tidak pernah sama, Andaran misalnya.Dia lebih peka pada indra penciuman, karena itu dia mengetahui bau Galuh Tapa dari jarak puluhan meter.Andaran juga bisa mencium darah seseorang, untuk membedakan orang itu jahat ataupun baik, ketika bertemu dengan dirinya untuk pertama kali.''Apa kau sudah sadarkan diri? ''tanya Andaran, menyadari Galuh Tapa yang sedang memandangi mereka berdua, "sejak kapan kau...''''Baru saja paman, tapi ada
Setelah itu Galuh Tapa berjalan lebih dahulu diiringi panglima kumbang, pemuda itu berniat pergi kesuatu tempat, hanya untuk memastikan keberadaan pedepokan pedang bayangan sebelah selatanDia tidak menunggangi panglima kumbang, karena mengetahui macan itu berjenis betina jadi mungkin ia sungkan.Setelah berjalan selama tiga puluh menit, Galuh Tapa dapat melihat sebuah bangunan lain didepan matanya.Galuh Tapa melihat banyak bangunan rumah-rumah yang bagus dari cabang selatan, dan juga penjagaan yang lebih ketat.Namun pemuda itu tidak berniat lebih mendekati tempat tersebut, takut jika mereka mencium keberadaannya.Dan jika dilihat dengan sepintas ada lebih banyak orang yang memiliki tanda garis putih diwajah mereka lebih dari satu.''Nampaknya tenaga dalam mereka setara denganku, ''ucap Galuh Tapa.Tapi ada hal yang tak terduga menarik Galuh Tapa hanya dalam beberapa meter saja.Hingga pemuda tersebut mendengar beberapa orang penjaga mengatakan sesuatu yang sangat penting, berkenaa
Prahmana berusaha berdiri meski seluruh sendinya melemah dan pada akhirnya pria cungkring itu bisa mengendalikan tubuhnya, menyelimuti diri dengan tenaga dalam.Dia nampaknya bisa mengatasi ketakutannya tersebut, dipermalukan seperti ini membuat dirinya naik pitam, untung saja tidak ada yang melihat wajah menyedihkan tadi.Hingga dia mengeluarkan pedang lainnya, memasang kuda-kuda dan melesat cepat menyerang Galuh Tapa. teknik pedang bayang bertemu degan teknik pedang penjuru, tidak terlalu buruk.Galuh Tapa bisa mengimbangi setiap serangan besar yang mengarah padanya, sementara dia menyelipkan dua atau tiga tebasan mematikan.Prahmana menghunuskan pedang, kemudian berputar kesamping berusaha menekan Galuh Tapa dengan tusukan.Tapi Galuh Tapa tidak tinggal diam, dia menyambut serangan bertubi-tubi dengan gerakan lentur dan cepat.Percikan cahaya dan suara dentingan terdengar ditengah hutan, akibat pedang yang beradu.Namun meski Demikian Galuh Tapa menyadari, serangan Prahmana begitu
Sehingga dalam beberapa menit energi itu, berbenturan hampir membuat semua pendekar yang memiliki tanda garis tiga tra datang berbodong-bondong kepusat pertempuran. tidak terkecuali Gening Jati.Sebelum semua orang tiba ditempat itu, Prahmana berniat menyudahi pertarungan, dia takut semua orang mengujing dirinya lemah, karena kesulitan mengalahkan pemuda yang hanya memiliki tenaga dalam jauh lebih rendah dari dirinya.Sehingga Prahmana mengerahkan semua energi pada batas terakhir yang dimilikinya, membuat Galuh Tapa tertekan mundur.Ketika Prahmana sudah diatas angin, sebuah energi putih keluar dari tubuh Galuh Tapa, sangat terlihat dengan jelas pancaran yang keluar dari pemuda itu.Energi itu merayap dalam sekujur tubuhnya dan terus menjalar pada pusaka Lintang Kuning.Perasaan Galuh Tapa sama seperti saat melawan komandan Kelabang Iblis Sutantri, dia sangat merasakan hal itu.Pada saat yang sama pedang pusaka Lintang Kuning mulai meretakkan gigi naga bayang, terbelah menjadi dua bag
Kedatangan Gening Jati ditempat ini membuat pedepokan cabang selatan tidak dijaga, kesempatan itu, tentu dimanpaatkan Resi Sembadah untuk segera bertindak.Resi Sembadah juga berhasil menemukan sesuatu yang penting dipedepokan Gening Jati. itu adalah Kendi besar tempat para mahluk aura tinggal, lalu kemudian menghancurkannya.Sekarang, tinggal menunggu waktu hingga seluruh mahluk aura menghancurkan pedepokan cabang selatan, tapi nampaknya sudah dimulai.Surgantara berlari puntang panting dengan wajah penuh bengkak melaporkan sesuatu yang sedang terjadi dipedepokan sisi selatan, dan napas pria itu terdengar tersengkal-sengkal.''Re...si, resi itu telah menghancurkan kendi tempat para mahluk aura bersarang, ''ucap Surgantara terbatah-batah.Setelah dia sadar, ternyata Resi Sembadah sudah ada dihadapannya, pria itu tertunduk ketakutan, nampaknya ia baru saja dihajar oleh resi itu.Melihat hal itu Gening Jati benar-benar kesal kepada anak muridnya. ''Dasar tidak berguna ''teriak sesepuh