Share

Ayah Sampai Kapan Kau Terus Membenciku

“Ya, mungkin saja, yasudah pergilah, Yon.”

“Iya, Tuan.” Aku mengangguk pelan dan pergi.

Sesampainya di kamar mandi, seketika ingatanku kembali ke masa dimana aku sedang dimandikan oleh ayah, saat itu aku tertawa lepas, saat gelembung sabun yang aku mainkan beterbangan.

“Lagi, Yah, lagi,”

“Sudah jangan lama-lama, nanti kamu masuk angin,”

“Ahh,,,, Ayah! Aku masih ingin bermain sabun itu, Yah!” Teriakku waktu itu.

Dengan sabar ayahku berkata. “Yonna, nanti kamu sakit jika, terlalu lama bermain air. Besok lagi ya, Nak, ya?”

Dengan sedikit kecewa aku mengangguk. “Iya, ayah.”

“Anak pintar,”

Sambil membersihkan tubuh Daffa, tanpa terasa air mataku mengalir, sesekali aku menyeka air mata ini namun, tetap saja kenangan itu terus saja menghantui pikiran dan jiwaku.

Bagaimana nanti jika ayah melihat kedatanganku, apakah ia akan se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status