Share

Cuti

“Kakek pasti sangat senang, mendengar ini, nak!” Seruku pada Daffa.

Aku sudah tidak sabar ingin pulang ke kampung untuk melihat keadaan ayahku, berharap ayah menerima aku kembali, terlebih lagi menerima dan mengakui Daffa sebagai cucunya.

Harap-harap cemas mulai berdatangan silih berganti di dalam pikiranku, sejujurnya aku belum siap menerima kenyataan jika ayahku kembali mengusir kami seperti dulu, apalagi mendengar sindiran tetangga kanan dan kiri yang membuatku malu namun, rasa rindu yang ada di hati ini tidak dapat ku pendam lagi, kerinduan seorang anak akan ayah kandungnya.

Disisi lain, Roy masuk ke dalam kamar dan kembali keluar menuju kamar adiknya Rey.

“Krieeetttt,,,,”

“Eh, Bang. Tumben siang-siang ke kamarku.”

“Kenapa, tidak boleh?”

“Bb,,,, bo,,,, boleh, Bang. Tapi aku hanya heran saja. Emmm,,,, pasti ini ada apa-apa.” Ujar Rey mencoba menerka nerka.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status