Share

Kecewa Tuan Rey Ikut

“Sudah ku duga,” jawabnya tersenyum sinis.

“Lalu kenapa, Tuan? Saya hanya berbicara pada Tuan Roy tidak lebih, dan hanya sebentar saja.” Jawabku kesal.

Tuan Rey mendekatiku. “Hey! Apa kamu lupa, hah? Apa perlu saya ingatkan lagi?”

Aku mundur beberapa langkah sambil menarik Daffa. “Sudah saya bilang, saya hanya berbicara saja! Lagian Tuan Roy sendiri yang mendatangi saya!” Bentakku dengan wajah geram.

“Sudah berani membentak saya, kamu? Wah, wah. Sangat hebat,” ucapnya sambil bertepuk tangan.

“Saya sudah tidak tahan lagi, dengan semua tuduhan yang, Tuan lontarkan kepada saya!”

“Saya tidak sedang menuduh, saya berkata apa adanya!”

“Tetapi tidak semua yang, Tuan katakan itu benar adanya!” Seruku hampir saja aku menangis.

“Jangan menangis kamu! Air mata buaya!” Bentaknya.

Mendengar perkataannya aku tidak jadi menangis,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status