Share

44. Bertemu Calon Mertua [Bagian 2]

"Tapi, Pah. Kita kan baru kenal dia. Lagipula apa Papah nggak curiga kalau dia cuma mengincar harta kita?" protes sang istri tak terima. Jujur saja hati gadis itu sakit mendengarnya.

"Mah. Jangan berbicara seperti itu," balas Pak Haris mencoba menenangkan sang istri.

"Ma-maaf. Saya sama sekali tak menginginkan harta Pak Haris dan Bu Nurmala. Maaf jika kehadiran saya tak diinginkan keluarga ini. Tapi ... saya benar-benar menyukai Pak Reyner dengan tulus," tutur Zinnia tanpa kebohongan di setiap ucapannya.

Chandra terus fokus menatap gadis itu. Melihat apakah ada ancaman atau tekanan yang gadis itu rasakan. Ia benar-benar tak mengerti kenapa Zinnia mau menerima untuk menikahi sang kakak. Apakah ini berkaitan dengan pertukaran jiwa yang mereka alami? Tanya Chandra dalam hati.

"Tetap saja aku curiga padamu," ujar Nurmala sembari berdiri, meninggalkan ruang makan.

"Mah! Hahhh. Maaf ya, Zinnia. Tidak apa-apa aku akan membujuk istriku. Kalian tetaplah ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status