Share

46. Pulang Kampung

Sabtu pagi Reyner dan Zinnia sudah mempersiapkan pulang kampung ke kota Adipura Kencana. Direktur sombong itu sudah memesan tiket pesawat tujuan Jakarta-Jogja. Zinnia tampak gugup tatkala menaiki burung besi raksasa itu. Pasalnya ini pengalaman pertama baginya.

"Nggak usah kampungan gitu," ejek sang direktur sembari melirik pada sekretarisnya.

"Ish. Mas. Ini kan pertama kalinya bagiku," sungut Zinnia. Sepertinya gadis itu sudah mulai membiasakan diri menggunakan panggilan aku kamu pada pria itu.

Reyner memutar bola matanya malas. Pria itu langsung duduk diikuti oleh Zinnia yang masih celingak-celinguk melihat seisi pesawat. Gadis itu lalu duduk di dekat sang direktur. Pria itu malah sibuk dengan ponselnya. Tanpa mempedulikan gadis yang duduk di sampingnya, Reyner memilih memejamkan kedua matanya. Sepertinya pria itu kelelahan dengan kesibukannya akhir-akhir ini.

"Yah tidur. Mas Rey! Temenin aku dong!" panggil Zinnia mencoba membangunkan pria di sampingnya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status