Share

Adinda Permata Biru, Putriku

Usaha dibarengi kesabaran tak akan membawa hasil buruk. Setelah berjuang melawan kemacetan dan emosi karena kesalnya, Pak Wisnu serta istri berhasil sampai ke rumah sakit tujuan. Rumah sakit di mana Ara dirawat intensif setelah melahirkan cucu mereka.

Rangga menyambut kedangan keluarga Ara. Sedikit antusias karena ia juga lelah. Berharap bisa istirahat sebentar saja kalau ada yang berjaga di sana.

“Pak, Bu.” Rangga menyalami kedua orang tua Ara takzim, penuh hormat.

“Ara mana, Ga? Cucu kami mana?” Ibu Ara celingukan mencari pintu ruangan mana yang Ara huni. Tak sabar ingin melihat wajah mereka.

“Di sini, Bu. Mari,” ajak Rangga menunjuk satu ruangan yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Ara tengah terlelap menghadap ke kiri. Bayinya juga terlelap dalam box-nya sendiri.

Pelan sekali kedua orang tua Ara melangkahkan kaki. Mengendp masuk dengan hati-hati. Takutnya membangunkan Ara.

Ditatapnya wajah pucat Ara dengan mata berkaca, bergantian dengan menatap bayi mungil yang terpejam tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status